Heather Morris – Banyak orang berpikir bahwa menjadi karyawan tidak ada hubungannya dengan pebisnis. Jadi teman – teman harus rela melepaskan pekerjaan teman – teman untuk menjadi seorang pengusaha. Sebagian besar memang demikian, tetapi perlu diingat bahwa hanya beberapa kasus yang tidak ada sama sekali. Beberapa pengusaha sukses masih bekerja. Jangan lewatkan peluang besar untuk membangun bisnis.
Namun selama teman – teman masih bekerja, fokuslah pada hal-hal positif yang bisa diraih bila teman – teman memanfaatkan sedikit peluang untuk memulai bisnis. Memulai bisnis baru membutuhkan banyak biaya operasional, sehingga teman – teman tetap bisa menggalang dana untuk memenuhi biaya operasional tersebut. Berikut beberapa tips untuk teman – teman yang tetap ingin menjadi karyawan dan pengusaha.
1. Kenali Diri dan Temukanlah Minat
Menemukan minat tidaklah cukup mudah. Karena kita sering dibodohi oleh lingkungan. bagaimana? Ketika teman – teman mempelajari sesuatu yang baru, terkadang teman – teman hanya merasakannya dan menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik minat teman – teman. Namun seiring berjalannya waktu, keinginan tersebut tidak benar-benar mewakili kebenaran. Oleh karena itu, penting untuk mengenal diri sendiri terlebih dahulu.
Penting untuk mengetahui diri teman – teman dengan baik, sehingga teman – teman dapat menemukan apa yang benar-benar teman – teman sukai dan tidak disukai. Langkah pertama teman – teman ada di sini untuk menyampaikan maksud teman – teman. Kenapa harus memulai bisnis berdasarkan minat? Jika teman – teman melakukan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan teman – teman, maka saya senang melakukannya, dan teman – teman tidak akan merasa lelah ketika melakukan sesuatu yang berhubungan dengan minat itu.
2. Mulailah dari Langkah Kecil
Apa pun yang terjadi, itu bisa sangat sulit untuk dipikirkan, terutama jika dianalisis secara mendalam. Dengan dimulainya bisnis yang sama. Jika teman – teman sibuk dengan beban pada awalnya, bisnis teman – teman tidak akan pernah dimulai. Bisnis bisa dimulai dari yang kecil. Misalnya, membuat logo merek dagang sederhana atau membuat nama untuk bisnis yang teman – teman bangun. Teman – teman kemudian dapat melanjutkan ke langkah kecil lainnya. Contoh sederhana, jika teman – teman punya waktu memasak dan ingin memulai bisnis di bidang memasak.
Langkah pertama yang dapat teman – teman lakukan adalah memberi nama bisnis yang teman – teman siapkan. Teruslah membuat resep dan minta orang-orang dekat teman – teman untuk mencobanya. Langkah selanjutnya adalah mempresentasikan makanan buatan teman – teman kepada rekan kerja atau mengunggahnya ke media sosial. Jika hal-hal kecil ini dilaksanakan secara konsisten, maka bisnis yang teman – teman mulai akan berkembang.
3. Fokuslah pada Pekerjaan Utama
Nasihat selanjutnya adalah tetap fokus. Mengapa? Dalam bisnis, tidak ada yang bisa menjamin bahwa setiap langkah akan selalu berhasil. Teman – teman perlu berbuat lebih banyak untuk mencegah kerugian ini. Paling tidak meminimalkan dampak kerugian tersebut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan fokus pada pekerjaan utama. Tujuannya adalah untuk memastikan teman – teman masih memiliki penghasilan.
Tidak hanya itu, perusahaan tempat teman – teman bekerja adalah alat nyata untuk meningkatkan dan menopang bisnis teman – teman. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari perusahaan tempat teman – teman bekerja. Dimulai dengan bagaimana membangun hubungan bisnis dengan manajemen perusahaan, budaya kerja, teknik pemasaran dan orang-orang baru. Apakah hal-hal ini benar-benar dibutuhkan, bukan bagi mereka yang baru memulai?
4. Mau Belajar dengan Ahlinya
Sebagai pendatang baru di dunia bisnis, banyak hal yang tidak teman – teman ketahui dan tidak mengerti. Oleh karena itu, penting bagi teman – teman untuk terus belajar dan bertanya kepada orang-orang yang sudah berpengalaman di dunia bisnis. Teman – teman perlu mencari konsultan untuk memulai bisnis dan tidak pernah merasa bisa melakukannya sendirian.
Sumber: