Pengertian dan Jenis Jenis dari Investasi Reksadana

Pengertian dan Jenis Jenis dari Investasi Reksadana

Heather Morris – Istilah investasi reksa dana semakin dikenal di masyarakat. Namun, banyak yang belum memahami investasi reksa dana ini.

 

Apa itu reksa dana? Apa saja jenis reksa dana? Apa manfaat dan risiko reksa dana? Bagaimana cara berinvestasi di reksa dana?

 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering muncul di kalangan masyarakat yang belum familiar dengan istilah reksa dana. Apakah Anda termasuk di dalamnya? Jangan khawatir, berikut ini penjelasan singkat tentang investasi reksa dana yang harus Anda ketahui.

 

Pengertian Investasi Reksa Dana

Sebelum membahas tentang cara berinvestasi di reksa dana, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa definisi investasi reksa dana. Oleh karena itu, Anda akan lebih memahami tentang alat investasi yang unik ini.

 

Mengutip situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat investasi, terutama investor kecil dan investor yang tidak memiliki banyak waktu dan pengalaman untuk menghitung risiko investasinya. .

 

Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) definisi reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dan komunitas investasi untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek.

 

Definisi Reksadana menurut Wikipedia adalah forum pengelolaan dana/modal dan model bagi sekelompok investor untuk berinvestasi pada instrumen investasi yang tersedia di pasar modal melalui pembelian saham reksa dana. Dana tersebut kemudian dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio investasi seperti saham, obligasi, pasar uang atau surat berharga lainnya.

 

Jika mengacu pada undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat (27) mendefinisikan bahwa reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investasi untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi, arti ccm di buku tabungan bri.

 

Dari penjelasan tersebut, ada tiga hal penting terkait reksa dana yang harus Anda ketahui. Pertama-tama, ada dana dari komunitas investasi. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

 

Oleh karena itu, dana yang Anda investasikan di reksa dana dapat diartikan sebagai reksa dana dengan investor. Sedangkan manajer investasi adalah pihak yang diserahi tugas mengelola dana tersebut.

 

Reksa dana dirancang sebagai sarana penghimpunan uang dari orang-orang yang memiliki modal, memiliki keinginan untuk berinvestasi, tetapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

 

Nah, jika Anda seorang investor pemula yang tidak tahu banyak tentang investasi tetapi tertarik untuk berinvestasi, berinvestasi di reksa dana adalah pilihan yang menarik.

 

Mengapa reksa dana cocok untuk investor pemula?

Berinvestasi di reksa dana dikatakan sangat cocok bagi investor pemula. Salah satu alasannya adalah betapa mudahnya melakukan dan memahami investasi reksa dana.

 

Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa alasan mengapa reksa dana cocok untuk investor pemula:

 

Pertama, investasi reksa dana mudah dilakukan karena wealth management akan dibantu oleh manajer investasi yang profesional.

 

Kedua, investasi di reksa dana memiliki risiko yang minimal karena menganut prinsip diversifikasi, sehingga asetnya akan tersebar di banyak instrumen.

 

Ketiga, modal yang dibutuhkan kecil dimana ada beberapa reksa dana yang bisa diinvestasikan mulai dari Rp100.000.

 

Empat jenis reksa dana berdasarkan portofolio investasi Anda

Anda pasti tak sabar untuk belajar bagaimana berinvestasi di reksa dana. Tunggu sebentar. Pertama-tama, Anda perlu mengetahui apa saja jenis reksa dana.

 

Tergantung pada portofolio investasi, reksa dana dapat dibagi menjadi empat.

 

  1. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana jenis ini berinvestasi secara eksklusif pada efek bersifat utang yang berjangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan menjaga modal.

 

  1. Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana jenis ini menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam bentuk surat utang. Reksa dana ini relatif lebih berisiko dibandingkan reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

 

  1. Reksa Dana

Reksa dana saham adalah reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam bentuk saham. Karena investasinya di saham, risikonya lebih besar dari dua jenis reksa dana sebelumnya, tetapi menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

 

  1. Reksa dana campuran (discretionary fund)

Reksa dana jenis ini berinvestasi pada efek ekuitas dan surat utang.