Defisit kalori merupakan cara untuk menurunkan berat badan dengan menjaga asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, hanya perlu untuk menjaga apa yang dimakan atau minum dan bertanggung jawab atas kalori yang ada didalamnya.
Cara menghitung defisit kalori tubuh merupakan point penting bagi yang sedang menjalankan program diet. Pasalnya, untuk bisa menurunkan berat badan, maka perlu melakukan defisit kalori. Hal tersebut berarti bahwa kalori yang dibakar lebih banyak dari pada kalori yang masuk pada tubuh.
Agar diet bisa sukses dan lancar, dibawah ini ada penjelasan mengenai cara menghitung defisit kalori pada tubuh yang wajib diketahui.
Apa itu Kalori
Mengutip dari sumber terpecaya, kalori adalah satuan energi. Kalori mengacu pada energi yang didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi serta energi yang digunakan dalam aktivitas fisik. Segala sesuatu yang mengandung energi memiliki kalori.
Beberapa makanan lebih padat kalori dari pada yang lain, meskipun ukuran porsinya sama beratnya. Misalnya, 30 gr bayam memiliki kalori yang jauh lebih sedikit dari pada 30 gr biskuit cokelat.
Bayam 30 gr mengandung 7 kalori, sedangkan biskuit cokelat mengandung 139 kalori. Makanan tinggi energi, tetapi rendah nilai gizi dapat memberikan kalori kosong.
Kalori kosong hampir tidak mengandung serat, asam amino, antioksidan, mineral, atau vitamin. Itulah yang kemudian menjadikan alasan pentingnya mempertimbangkan susunan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi serta jumlah kalorinya.
Cara Menghitung Defisit Kalori
Dengan mengetahui cara menghitung defisit kalori menjadi salah satu cara yang efektig untuk menurunkan berat badan dengan cara diet. Hal tersebut mengartikan bahwa pembakaran kalori pada tubuh harus lebih besar daripada kalori yang masuk ke tubuh.
Dan untuk selalu menghitung kebutuhan kalori makanan yang tepat bermanfaat untuk bisa memilih jenis makanan yang masuk pada tubuh. Karena membatasi masuknya kalori pada tubuh menjadi point penting untuk melakukan diet.
Untuk cara mengitung defisit kalori tubuh bagi yang menjalankan program diet bisa dengan metode BMR atau kepanjangan dari Basal Metabolic Rate. Metode BMR menjadi cara menghitung defisit kalori yang mudah untuk dipelajari. Berikut caranya.
- Untuk pria: 66.47 + (13.75 x berat badan) + (5.003 x tinggi dalam cm) – (6.755 x usia).
- Untuk wanita: 655.1 + (9.563 x berat badan) + (1.85 x tinggi dalam cm) – (4.676 x usia).
Hasil dari hitungan tersebut menjadi energi yang dibutuhkan saat beristrahat sepenuhnya atau menjadi standar energi harian. Nah, setelah mengetahui BMR-nya, langkah berikutnya adalah mengalikan hasil perhitungan di atas dengan poin aktivitas keseharian.
Poin tersebut diukur berdasarkan keaktivan selama melakukan suatu kegiatan. Sebagai berikut:
- Jarang atau sama sekali tidak berolahraga: 1.2.
- Olahraga ringan (1-3 hari/minggu): 1.375.
- Olahraga sedang (3-5 hari/minggu): 1.55.
- Sangat aktif (6-7 hari/minggu): 1.725.
- Ekstra aktif, biasanya untuk orang yang memiliki pekerjaan yang melibatkan kegiatan fisik atau memiliki rutinitas olahraga yang menantang: 1.9.
Sebagai contoh, misalnya setelah melakukan perhitungan BMR, maka akan mendapatkan hasil 1415,6 kkal perhari. Namun, disaat kegiatan berolahraga menjad lebih aktif atau bisa dibilang setiap hari berolahraga, maka 1415,6 bisa dikalikan dengan 1,1725 yang hasilnya adalah 2441,91 kkal perharinya.
Sehingga, agar bisa mendapatkan defisit kalori, maka harus mengonsumsi makanan kurang dari jumlah kalori yang sudah dihitung tersebut.