Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Semarang adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid unik ini telah menjadi ikon Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah. Namun, masih banyak yang belum mengenal masjid ini. Inilah beberapa informasi menarik yang dapat membantu para pengunjung mengenal lebih jauh tentang Masjid Agung Jawa Tengah.
Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah
Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah dimulai pada masa pemerintahan Ki Ageng Pandanaran II, yang merupakan Bupati Semarang yang pertama. Sebelumnya, tanah seluas 119 hektar yang digunakan untuk membangun masjid tersebut telah mengalami masalah kepemilikan, di mana beberapa orang mengklaim kepemilikannya. Tanah ini bahkan pernah ditukar guling oleh beberapa perusahaan multinasional. Namun, dengan dukungan penuh dari Gubernur Jawa Tengah saat itu, Mardiyanto, masalah kepemilikan tersebut berhasil diselesaikan dengan tuntas. Setelah pengurusannya selesai, pembangunan masjid dimulai pada tahun 2002 dan diresmikan pada tahun 2006.
Desain Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah
Saat melihat Masjid Agung Jawa Tengah, pengunjung mungkin akan teringat dengan Masjid Nabawi di Madinah. Pasalnya, masjid ini juga memiliki payung hidrolik yang terlihat sama dengan payung di Masjid Nabawi. Payung ini dapat terbuka dan tertutup secara otomatis dan terletak di bagian pelataran masjid. Namun, payung hidrolik ini umumnya hanya dibuka pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan saat salat Jumat, dengan catatan kekuatan angin pada saat itu tidak lebih dari 200 knot. Kekuatan angin di atas batas maksimal tersebut dapat merusak payung.
Selain payung hidrolik, Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki Menara Al Husna yang tingginya mencapai 99 meter. Jumlah 99 merepresentasikan jumlah Asmaul Husna, yang merupakan nama bagi Allah SWT. Di dalam menara yang tinggi ini terdapat beberapa ruangan yang dapat dikunjungi oleh para jamaah. Lantai dasar menara digunakan sebagai studio Radio Dakwah Islam yang disiarkan oleh pengelola MAJT. Ketika tiba di lantai 2 dan 3, pengunjung dapat menemukan bangunan museum perkembangan Islam yang menampilkan informasi tentang perkembangan Islam di Jawa Tengah. Lantai 18 digunakan untuk kafe yang dapat berputar 360 derajat. Sementara itu, lantai 19 atau lantai yang paling tinggi digunakan sebagai ruang pengamatan, yang juga dilengkapi dengan lima jenis teropong untuk meneropong hilal dan melihat pemandangan Kota Semarang dari ketinggian.
Daya Tarik Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah memiliki banyak daya tarik bagi pengunjung.
Selain arsitektur dan desain yang indah, masjid ini juga memiliki keindahan alam sekitarnya yang mempesona. Dari lantai 19 Menara Al Husna, pengunjung dapat melihat pemandangan Kota Semarang dari ketinggian yang menakjubkan. Selain itu, para pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kedamaian ketika berada di dalam masjid. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan sebagai tempat untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Selain itu, Masjid Agung Jawa Tengah juga sering menjadi tujuan wisata spiritual bagi umat Muslim. Masjid ini menjadi tempat bagi para jamaah untuk memperkuat iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam bulan Ramadhan, masjid ini juga menjadi tempat yang ramai dikunjungi karena diselenggarakan berbagai kegiatan keagamaan seperti buka puasa bersama dan pengajian.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Masjid ini sering menjadi tuan rumah bagi acara-acara besar, seperti pameran seni dan budaya, festival kuliner, serta konser musik. Hal ini membuat masjid ini tidak hanya dikenal sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan budaya yang penting bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya.
Masjid Agung Jawa Tengah adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi ketika berada di Kota Semarang. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki desain arsitektur yang indah dan menarik, serta menjadi pusat kegiatan budaya dan sosial. Dari Menara Al Husna, pengunjung dapat menikmati pemandangan Kota Semarang dari ketinggian yang menakjubkan. Oleh karena itu, Masjid Agung Jawa Tengah dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi siapa saja, baik untuk tujuan ibadah maupun untuk menikmati keindahan arsitektur dan budaya Indonesia.
Referensi: